Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

/convert/3ce723cfe14eab85e588c7f0657eaa59/result.html

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diduga Disorot Media Proyek rehabilitasi SMPN 9 Marusu , ini Jawaban Konsultan Pengawasnya !

Senin, 21 Oktober 2024 | Oktober 21, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-21T14:20:05Z



Diduga Disorot Media Proyek rehabilitasi SMPN 9 Marusu , ini Jawaban Konsultan Pengawasnya !

Maros, Berita kota online -- Proyek Rehabilitasi SMPN 9 Marusu kecamatan marusu kabupaten Maros mendapat sorotan dari berbagai media, terkait dengan runtuhnya plafond satu ruang kelas yang dikerjakan oleh CV. Cahaya Lestari Mandiri.






Terkait dengan kejadian tersebut konsultan pengawas Andi Wahyudin Sam didampingi kontraktornya menjelaskan penyebab runtuhnya plafond tersebut disebabkan bautnya terlalu dalam, sehingga kepala baut tidak maksimal menahan lebaran plafond itu.

Saya sudah ingatkan pekerja, kalau cara bautnya jangan terlalu dalam, tapi rupanya mereka kurang perhatikan arahan kami, tapi semua sudah dikerja kembali dengan baik," jelasnya.

Bahkan, lanjut Wahyudin, bukan cuma ruang kelas yang runtuhnya itu yang kami suruh perbaiki, semua ruang kelas yang dikerja diperbaiki semua, semua bautnya kami suruh tambah dan itu sudah dikerja semua.

"Selain itu ada beberapa item kegiatan saya perintahkan agar di benahi semua, kami tidak mau hal serupa terjadi lagi, proyek ini masa kontraknya berakhir sampai tanggal 30 Oktober 2024," tegasnya.

Ditambahkan Andi Wahyudin, kegiatan ini memang baru tahap persiapan penyerahan ( PHO) jadi kalau ada kekurangan masih ada waktu untuk memperbaikinya.

Sementara Kabid pembinaan SMP Jamaluddin sangat menyesalkan kejadian tersebut, pihaknya akan lebih selektif lagi menerima pekerjaan dari pihak rekanan, harus ditinjau dulu fisiknya baru bisa diproses.

Untuk Proyek Rehabilitasi SMPN 9 Marusu ini baru sementara persiapan serah terima pertama ( PHO) tapi dengan adanya kejadian itu, kami Pending dulu prosesnya, harus betul-betul sesuai spesifikasi teknis.

"Belajar dari kejadian ini, kami dari pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten harus lebih selektif lagi dalam menerima pekerjaan dari pihak rekanan, ini berlaku untuk semua kegiatan fisik di beberapa titik SMP," tegas Jamaluddin.

( Herman)
×
Berita Terbaru Update