SAdAP : Debat Cawapres Jadi Panggung Gibran
Jakarta, Beritakota Online -Debat Kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum menjadi ajang adu gagasan para calon wakil presiden. Debat yang berlangsung hangat tersebut dimulai dengan paparan visi misi yang terintegrasi dengan tema debat yakni Ekonomi kerakyatan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur dan Perkotaan.
Debat yang dibagi menjadi 6 Segmen ini terlihat sangat akrobatik dimana isu-isu strategis pembangunan diurai dengan sangat lugas oleh ketiga Cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Menanggapi hasil debat cawapres, Ketua Dewan Pembina Gibran Centre yang juga Ketua Laskar Prabowo 08 Sulsel Syarifuddin Daeng Punna menilai bahwa Gibran tampil dengan penguasaan konsep yang sangat matang, apa yang disampaikan oleh Gibran dalam Forum debat sangatlah realistis sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga debat cawapres menjadi panggung buat Gibran. Ia menguasai Panggung debat ibarat dalam dunia sepakbola, Cawapres 01 dan 03 hanya diberi permainan setengah lapangan saja ucap Calon Anggota DPR RI dapil Sulsel 1 dari partai Demokrat ini.
Ia menjawab pertanyaan dari kompetitornya dengan lugas, jawabannya kongkrit dan solutif. Saya rasa pilihan kita sudah tepat, Gibran telah membuktikan bahwa anak muda yang selama ini diragukan dalam hal kepemimpinan nasional dapat membuktikan bagaimana ia tampil sebagai problem solver ucap pria yang sering disapa SAdAP ini.
Lanjutnya, selain gagasan yang brilian, Gibran juga memperlihatkan attitude yang baik, sopan dan beretika dalam menyanggah jawaban dari kompetitornya. Sesekali ia merendah bahkan beberapa kali ia membungkukkan badannya manakala ia menjawab pertanyaan dari kedua rival cawapresnya.
Insya Allah dengan hadirnya Gibran dalam kontestasi politik nasional maka saya yakin akan muncul bibit-bibit baru generasi muda yang ada di seluruh wilayah yang ada di Indonesia, mereka akan termotivasi untuk tampil dalam gelanggang politik untuk berkontribusi terhadap pembangunan di daerahnya tutup SAdAP.
Editor : Andi Eka/Andi A Effendy