Jakarta, Beritakota Online- Operasi Lilin Jaya 2022 dalam pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru) akan dilaksanakan mulai 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Polda Metro Jaya sendiri akan menurunkan total 7.421 ribu personel dalam operasi tersebut.
"Untuk kegiatan Operasi Lilin Jaya 2022 ini, khususnya untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Metro Jaya akan menurunkan kekuatan pengamanan sebanyak 7.421 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
Zulpan mengatakan nantinya personel yang ada akan disebar di total 1.385 gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Selain itu, personel disebar di beberapa lokasi yang diprediksi akan menjadi pusat perayaan tahun baru.
"Kita fokus concern kepada dua kegiatan penting. Yang pertama adalah pengamanan Natal, kami mencatat ada 1.385 gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang akan diamankan oleh kepolisian, dibantu rekan-rekan dari TNI dan juga dari pemerintah daerah serta masyarakat tentunya," ucapnya.
"Kemudian nanti konsentrasi kedua adalah pengamanan pergantian tahun yang dipusatkan, direncanakan di TMII. Namun demikian, ada beberapa tempat lain, ada sejumlah titik yang juga menjadi konsentrasi kegiatan pergantian tahun yang terbuka untuk masyarakat," imbuhnya.
Mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini menambahkan, total ada 97 pos pengamanan dan 38 pos pelayanan yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Untuk Pospam dalam Operasi Lilin Jaya 2022, itu ada sebanyak 97, adapun pos pelayanan Posyan 38 tersebar di seluruh wilayah hukum Polda Metro, baik itu DKI, Tangerang, Bekasi, Depok," jelasnya.
Jenis Potensi Kerawanan Saat Nataru
Menjelang perayaan natal dan tahun baru 2023, Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi lintas sektoral. Rapat koordinasi dilakukan untuk mempersiapkan skenario pengamanan Operasi Lilin Jaya 2022.
Rapat koordinasi dibuka oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2022). Turut hadir dalam rakor tersebut Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto, dan sejumlah pejabat teras Polda Metro Jaya dan instansi lainnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Fadil Imran menyampaikan sejumlah potensi gangguan kamtibmas selama Natal dan tahun baru.
"Beberapa potensi kerawanan dan gangguan kamtibmas yang bisa terjadi di perayaan Nataru tahun ini. Pertama di bidang Kamtibselcarlantas (keamanan, ketertiban, keselamatan, kelancaran lalu lintas)," kata Fadil di lokasi, Senin (19/12/2022).
Fadil menyebut potensi gangguan lainnya adalah aksi teror dan intoleransi dari kelompok tertentu. Selain itu, potensi terjadinya bencana alam turut menjadi perhatian.
"Kedua aksi yang terkait dengan teror dan tindakan aksi intoleransi, curas (pencurian dengan kekerasan), dan beberapa prediksi bencana alam yang harus kita antisipasi," ujarnya.
Fadil menuturkan, dengan adanya beberapa potensi kerawanan tersebut, dia meminta kerja sama di antara seluruh stakeholder terkait turut dijalin demi terciptanya situasi yang kondusif.
"Mulai dari pemerintah provinsi, aparat keamanan, termasuk pelaku usaha hingga seluruh elemen masyarakat demi terwujudnya situasi kamtibmas yang diharapkan," jelasnya.
Dia berharap rapat koordinasi yang digelar hari ini bisa menentukan kesepahaman arah dalam pelaksanaan operasi 'Lilin Jaya 2022'. Hal tersebut perlu dilakukan demi terciptanya perayaan Nataru yang damai dan penuh sukacita.
"Semoga Rakor ini bisa menentukan arah dan langkah dalam kegiatan operasi Lilin Jaya 2022. Sehingga kegiatan masyarakat bisa lancar tertib dan kondusif khususnya masyarakat yang beragama Nasrani. Perayaan Nataru 2022 ini bisa dirayakan dengan penuh suka cita dan kedamaian bersama," pungkasnya. (Detik.com)
Editor : Andi Eka/Halimuliadi/Andi A Effendy